Jika kamu merasakan
kerinduanku...pasti umurmu pun tak lagi muda. Jika rasaku ini sama
denganmu...kupastikan kita masih generasi sezaman atau beda-beda tipis juga
memungkinkan. Kamu tahu bagaimana datangnya rindu?? Kata pak Mario “rindu
muncul karena kebiasaan-kebiasaan yang tetiba terputus”.
Bisa jadi....tapi iya
kan???
Misalnya kita rindu main petak
umpet, lompat tali atau boneka-bonekaan saat kita mulai beranjak remaja, kita
rindu masa putih abu-abu saat mulai merasakan dunia perkuliahan, bisa juga kita
rindu senyum dan jalan bareng dengan sahabat kita saat jarak mulai memisahkan.
Tepatnya rindu muncul karena kebiasaan-kebiasaan yang makin sulit kita lakukan.
Begitu juga rinduku ini. Seperti rindu pada someone, rindu akan hal-hal jadul
bisa jadi sweet memori bagi kita.
Coba jawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
Kira-kira kapan ringtone sms hp
mu berbunyi selain dari operator??
Coba ingat lagi, kapan terakhir
sahabat karibmu mengirim pesan di hp mu?
Kapan terakhir hp mu berkirim
sms-sms motivasi, rapat pekanan, tugas kuliah atau pekerjaan kantor?
Rasanya cukup lama hal itu tak
terjadi bukan??
Jawabannya bukan karena hal itu
tak lagi pernah terjadi atau pertemanan-pertemanan yang mulai memudar.
Tapi...karena zaman yang telah berganti, cara yang mulai berubah. Saat
pesan-pesan kita dari hp tergantikan dengan berbagai aplikasi modern (BBM,
WA,Line, Phat, Insta dkk) saat itu pula kerinduan ini bisa saja muncul, karena
pasti ada sensasi berbeda dari setiap jenisnya. Tapi jujur saja saat sulit
adalah saat terbaik dalam sebuah hubungan, karena kedekatan dan saling
menguatkan terjadi di masa sulit. Tepatnya kenangan-kenangan kita dengan penuh
kejadulan dan keterbatasan merupakan bagian terindah dalam step hidup kita.
Jadi tak ada yang salah dengan rindu pada kejadulan...karena ia bagian dari
kenangan. Mungkin ada yang menyeletuk “indah untuk dikenang bukan berarti untuk
diulang”.
Saatnya mengatakan untuk tetap
santun dengan gadget, makin keren dengan kemajuan, makin cerdas dengan
tekhnologi...tetap proporsional sesuai porsinya, tidak berlebih-lebihan dengan
era ini. Nikmati bukan berarti lalai...menikmati bukan berati lupa pada esensi.
Let’s Be Smart Guysss!!!
#Aku_TetepRindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar