Daftar Blog Saya

Rabu, 16 September 2015

Ma'isyah Aisyah...

Ma'isyah jadi masalah??
Lagi-lagi jadi masalah waktu mau ketemu si Aisyah. Tapi,kalau belum berani menjemput aisyah karena ma'isyahnya belum kece..hmmm itu mah udah biasa. Iya..biasa jadi alasan, biasa jadi alasan buat para jomblo yang masih takut-takut. Okelaahh....!!
Itu masalah klasik yang pada kenyataannya sudah sering para jomblo dikasih motivasi, dikasih jimat ayat-ayat rezeki. Tapi lagi-lagi masalah mental itu masalah pribadi. Ini tentang ma'isyah si aisyahnya bukan masalah ma'isyah heronya. Awalnya tidak habis pikir kenapa ma'isyah disalah-salahkan.

Kisah ma'isyah yang jadi masalah kali ini cukup mengusik sisi emak-emak perempuan, enggan menyebutnya sisi wanita (berasa perempuan baper semua). Teringat cerita ustazah kami dalam sebuah majelis, diakhir sesi majelis itu ustazah kami terlihat menghela napas sambil tersenyum tipis, lalu berujar..
"Tetap semangat dengan kerja-kerja kita ke depan, afwan masih banyak hak-hak antunna yang belum saya tunaikan"
Lalu kami peserta majelis tersenyum penuh semangat, seraya mengucapkan kalimat-kalimat semangat dan ucapan-ucapan terima kasih. Hingga beliau menyeletukkan penat yang ada di pikirannya.
"Sebenernya saya malas kalau ngurus yang beginian".
Tampak wajah kami bertanya-tanya apa masalah yang membuat ustazah kami merasa malas.
"Iya...malas saya mengurus ikhwan model begini, ikhwan cari akhwat kok syaratnya yang udah berma'isyah".

Jrenggg...
Ya..ternyata ada kasus ma'isyah versi terbaru. Ternyata tidak lagi standar memilih aisyah pada kesholehaannya, melainkan standar-standar dunia yang dibuat manusia ternyata jauh lebih menggoda mereka saat memilih aisyah. Pasti tidak semua begitu, tapi ternyata ada yang seperti itu. Sempat berpikir kalau mau cari yang udah kerja, duitnya banyak ya udah pilih aja tante-tante tajir yang konglongmerat. Pasti yang begitu tipe laki males...bisa jadi materi aqidahnya belum beres.
Lhaa iya males..lupa apa nyari nafkah kewajiban siapa?? Meski saya juga gak setuju dengan statment "papa working, mama shopping", tapi tetep aja ngitungin pemasukan aisyah sebelum nikah tetep aja itu gak bener.
Lha iya materi aqidahnya diragukan..emang gak yakin apa rezeki Allah yang bagi, tugas kita cuma ikhtiar buat ngejemputnya.
Kalau boleh pesen buat para Aisyah....pertimbangkan ribuan kali kalau mau menerima yang model begituan (bukan kompor tapi asli karena respect). Suatu ibadah harus dilakukan dengan cara yang benar agar diterima sebagai amal. Selalu minta pada Allah, cerita ke Allah, karena Allah Rabbmu yang maha kaya....

Bilik serambi...
Catatan ibrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar