Daftar Blog Saya

Selasa, 17 Maret 2015

Menapak jalan Perjuangan...

Jerit pilu mereka tak lagi di dengar
Malam sunyi pinggiran trotoar makin mencekam
Ramainya pasar makin ramai dengan ocehan
Ahh...engkau tak pernah tau
Apa itu namanya sulit, bagaimana hidup terjepit
Karena engkau telah mati, engkau telah mati bagi kami..

Masyarakat menjerit, masyarakat tersakiti tapi mereka tetap saja tutup mata. Aku malu pada pemimpin negeriku. Angka kemiskinan meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir. Orang yang tak sekolahpun tahu kalau semua harga meningkat, tapi gaji mereka tak bergeser ke angka yang lebih baik. Hidup semakin sulit sehingga membuat kami berpikir keras untuk bertahan hidup. Duhai pemimpin kami, tahukah engkau saat ini semua sedang naik dari harga kebutuhan pokok, biaya hidup, biaya sekolah kecuali satu yakni harga rupiah yang kian melemah, harga diri bangsaku yang kian turun dan terinjak dimata dunia.
Obrolan sekilasku dengan penjual nasi di depan tempat lesku. Pesen apa mbak?...nasi putih biasa aja bu. Sambil membungkus pesananku beliau sibuk mengeluhkan harga beras yang naik tajam. Beras naik mbak sekarang, yo nyusahin banget untuk pedangang nasi seperti kami. Singkatnya ibu yang sudah kepala 5, barangkali tak pernah mengenyam pendidikan juga merasa resah dengan ini semua. Obrolanku dengan teman sesama les pun tak jauh beda. Harga tes TOEFL, IELTS yang semakin tinggi beriring dengan harga dolar yang kian tinggi membuat para pemburu beasiswa semakin belajar ekstra, menabung lebih keras untuk bisa ikut tes. Sungguh kesulitan ini menyesakkan kita semua....ya semua kalangan.
Masih ada orang baik di negeri ini, masih banyak mereka yang peduli...karena keyakinan untuk bangkit dan berbenah ada di tangan mereka. Teruskan perjuangan...untuk para mahasiswa yang suaranya bersatu memperjuangkannya. Perjuangan belum berakhir karena bangsa ini masih saja membutuhkan kalian untuk merangsak maju menyuarakan kebenaran, untuk maju membuka mata para pemimpin negeri ini.

Inilah manisnya perjuangan disaat tak ada yang peduli untuk membenahi kalian datang menyuarakan. Ini bukan sekedar aksi jalanan, tapi ini aksi perjuangan. Perjuangan untuk mempertahankan martabat bangsa kita...bangsa yang konon dengan bambu runcingnya mampu menggentarkan para penjajah dunia...

Hidup mahasiswa...
18 Maret 2015, kota perjuangan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar