Daftar Blog Saya

Selasa, 03 Februari 2015

Pilihan Jodoh dari Rabbku

Pare, 4 Februari 2015

Mengisi sela di jeda kelas. Tiba-tiba lintasan akan topik ini muncul diantara tumpukan kertas soal. Bukan hanya saat ini tapi aku simpulkan ini adalah kumpulan pemikiranku dari kejadian kejadian sebelumnya. Aku juga tahu ini tema yang sangat sensitif bahkan jarang sekali aku otak atik untuk diwujudkan dalam tulisan. Ehhh tapi tetiba pikiran ini minta dituliskan..and you know?? Ini tidak akan ku publish di akun sosmed, hanya akan jadi tulisan tersembunyi di blogku 😊
Efek umur yang bertambah, status sosial yang tak lagi mahasiswa. Ini kami sebut masa penantian yang penuh ikhtiar. Masa penantian ke real live kita. Aku hanya ingin membahas bahwa status single membuatbkita masih bebas berekspresi, membuat kita masih bebas untuk berdoa mau menjadi apa dan mendapat jodoh yg bagaimana.
Bukan jodoh sehebat apa yang kita dapat tapi semampu apa diri kita memantaskan bersanding dengannya. Ahh..itu teori klasik yang sudaah aku tamatkan dari awal hijrah. Tapi kamu tau masa memantaskan diri ini akan banyak godaan yang muncul. Aku tidak punya kriteria khusus meski ini dan itu tapi aku punya doa khusus agar dipertemukan dengan calon imam yang punya visi hidup sama. Karakter boleh beda tapi visi hidup harus sama.
Ini bisa jadi andalan waktu diskusi sama adek kostan. Ini juga cara menasehati yang efektif untuk adik yang kutemui. Suatu waktu ketika azan berkumandang aku akan sangat terlihat ingin segera bergegas mengambil wudhu. Kulirik adik kostku yang tetap asyik ngobrol. Dengan senyum aku hampiri mereka....intan jodoh adek lagi siap2 wudhu lho, yuk wudhu bareng mbak.
Kontan mereka senyum..heeee iy mbak bener, aku juga besok ikutan puasa yaumul bidh ya mbak jodohku pasti juga mau puasa.
Sambil mesem mesem aku jadi makin kesemsem sama adek adek hebatku. Ternyata perkataanku akan jodoh kita adalah cerminan diri kita udah tersave dengan baik sampai ke arah detail.
Sebenernya ada hal lain yang mengganjal. Semenjak aku menekuni bljr bhs asing teman teman yang tau langsung sibuk bertanya. Mbak mau ambil ke negara mana....?
Hiks..ini pertanyaan yang sulit. Aku sudah punya daftar univ luar yang sebenernya aku impikan. Ahhh..tapi ini masih kututup rapat. Aku cuma senyum dan mengaamiinkan ucapan teman temanku. Bukan tidak mau berusaha, tapi ini terkait izin ibu kesayanganku. Garansi keluar negeri akan nongol jika sudah jadi is3 dulu sebelum lanjut S2. Hooooo....itu kan susah ya.
Jadi aku tambahkan lagi ikhtiarku...mungkin jodohh saya juga sedang belajar keras seperti saya. Ahhh itu rencananya Allah. Biarkan saja Allah yang mengatur. Kita hanya mengupayakan yang terbaik. Sekilas aku mebuka fb mas danang pemuda yg menginspirasi jutaan maba di indonesia. Beliau juga berani sekolah ke luar sebelum kerja ngajak istri...pasti masih ada mas danang mas danang lain yang mungkin bisa diandalkan untuk belajar bareng ke luar. Ohhh...duhai Rabbku yang pasti tahu kebutuhan hambanya. Yang paling penting saat ini memantaskan diri sebelum bersanding dengannya...mulai dari yang bisa kita lakukan, menambah dan memperbaiki hapalan, menyiapkan tabungan, menambah wawasan, menyiapkan ilmu, memantapkan bahasa....mari usahakan satu satu yang kita bisa. Saatnya datang kita telah siap, karena Allah juga melihat kesiapan kita untuk urusan jodoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar