Daftar Blog Saya

Jumat, 16 Januari 2015

Merenda Istiqamah

Assalamualaikum iman...??
Apa kabar hari ini...apa kamu baik2 saja?
Sudah kholas tilwahnya...gmn tadi malam berbekas Qiyamul lailnya?
Ohh...sudah ada ilmu baru untuk hari ini?
Sudah sedekah ke tetangga?
Bismillah..semoga pertanyaan2 ini lebih sering kita pertanyakan pada sang iman yang tinggal di diri kita. Semoga hari kita tak pernah absen dari mutaba'ah. Semoga lalai kita tak mendominasi waktu-waktu kita. Semoga semangat beramal senantiasa berbanding dengan semangat belajar.
Bagaimana kualitas amal harianmu..?
Terkadang ada kondisi dimana amalan harian kita terasa biasa biasa saja. Tilawah yang biasa saja, sholat yang biasa saja..ataupun amalan lain yang tak terasa berbekas. Hati hati dengan kondisi tersebut bisa saja itu efek dari orientasi kita yang ada pada kuantitas bukan kualitasnya. Jadikan kualitas sebagai ujung dari amal kita. Jadikan kemantapan hati dan ketenangan batin serta kedekatan kita kepada Allah sebagai hasil dari ibadah kita.
Bagaimana kita mau menuntaskan kerja yang dipikul.menjalankan amanah yang diemban, menggerakkan orang di sekitar?? Kalau ibadah kita bahkan belum mampu memikul beban diri pribadi. Tentu saja harapan kita tak sekedar masuk surga sendiri tapi jauh lebih banyak bersama orang di sekitar kita.
Bagaimana kontinuitas amalmu..?
Jika malas masih mendominasi...jika kamu masih menjadi orang-orang yang tak berani mengusahakan amal optimal. Siap-siap menjadi orang tersisih ditengah pemahamanmu. Menjadi orang yang tak ambil bagian ditengah besarnya sale amal. Karena kontinuitas, ketetapan, kemantapan hati pada kebaikan perlu di usahakan dan di jaga.
 Hari itu ketika bertemu mereka dalam majelis, ketika bertemu dengan ibu-ibu dengan segudang aktivitas, dengan setumpuk tanggung jawab pekerjaan dan keluarga, rasanya Allah berikan pelajaran yang menambah rasa syukur. Tidakkah kita iri melihat ibu-ibu itu semangat menuntut ilmu, semangat bermuraja'ah terpancar dari wajah mereka ketika mengikuti majelis ilmu. Bahkan ada pertanyaan dari seorang ibu yang usianya tak lagi muda...
"Mbak..gimana caranya mengajak keluarga kita yang lebih sepuh untuk mau lebih dekat dengan agama?"..saya udah coba mbak pakai cara yang lebih cair dengan guyon, tapi masih gitu aja.
Itu mungkin pertanyaan simple yang semua orang juga bisa menjawab. Kita akan semakin malu ketika menjawab..malu dengan usia muda kita, malu dengan kita yang Allah beri banyak kemudahan tapi terkadang masih banyak malasnya. Jawaban yang dikeluarkan cukup membuat ibu mengangguk dan tersenyum.
Diakhir majelis saya sampaikan saya iri dengan ibu, dengan semangat dan keistiqomahan ibu dalam beramal. Mohon do'anya saya bisa tetap istiqomah samapi besok seumuran ibu, sampai kita sama-sama meninggalkan dunia ya bu..
Karena tidak ada jaminan khusus dari Allah akan nilai istiqamah..
Karena istiqamah harus di perjuangkan
Harus kita do'akan....
Mari berbenah...mari bersyukur, mari menjaga hidayah yang Allah titipkan. Hingga akhir hidup kita mempunyai ending yang baik. Pastikan tetap berpartisipasi dalam kebàikaikan dimana saja, apa yang kita bisa dengan kemampuan terbaik..bukankah janji Allah dalam Qs. Al-Mulk: 2..bahwa Allah menguji kita untuk melihat diantara kita yang amalnya lebih baik....
Semangat beramal, semangat belajar...
Semoga Allah istiqamahkan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar