Daftar Blog Saya

Minggu, 09 Februari 2014

Sendal Gunung " I Come Back"

Buah Duku, Buah Mangga
Sendalku.... aku, Bangga ;)

Bismillahirrahmanirrahim....
Ini catatan ibrah yang sangat memorable banget, jika di baca pas umur kita sudah nambah kepala pasti sangat berkesan. Yuppp ini tentang si "dia". Sendal gunung yang banyak dirundung. Ini ceritanya sendal gunung part 2. seinget saya pernah buat note tentang sendal gunung di tahun 2010. Semoga menginspirasi kita untuk semakin "Be Your Self" dalam gaya, tapi selalu "Up Your self" dalam amal dan kapasitas diri.

"I am Agritech Student".....
Alhamdulillah seneng banget diberi kesempatan sama Allah untuk tergabung disini. Masuk ke jurusan ini, meski awalnya masing cinta 1/2 hati, tp sekarang bener2 masuk dihati. Jadi mahasiswa pertanian itu ternyata ibrahnya gede banget, bermanfaat di dunia ampe akhirat. banyak belajar dari alam, mulai dari prosesnya sampai distribusinya. Gimana coba dari sebutir benih, bisa jadi buah yg menghasilkan punya rasa unik2 yang bisa diolah macam-macam. kerennya lagi benih ini gak langsung tumbuh jadi pohon gede, tapi punya masa pertumbuhan yang beda-beda tiap jenis tanamannya. Kalau benih padi bisa langsung jadi beras...keren amat ya....
Masalahnya untuk menjadi beras yang kita makan, si benih ini perlu di rawat dengan sabar dan dipelihara dengan benar. Selama masa tunggu, si benih ini harus bener-bener di perhatikan supaya hama penyakit ndak banyak menyerang, serta perlu di beri banyak nutrisi tambahan biar makin subur.

Tahu ndak...itu semua filosofi pertanian dasar, seperti iman kita...
Menjadi pribadi muslim yang merindu syurga juga seperti tanaman. Iman kita mesti dijaga dengan benar supaya tidak banyak virus, mesti dirawat dengan baik agar terjaga, serta perlu banyak asupan nutrisi ruhiyah agar syurga menjadi rumah akhirnya.

Lho kok nggak ada sendal gunungnya.....??
itu pengantarnya. Short story tentang membuat saya jatuh cinta sama sendal gunung. Hubungan pastinya ntar disimpulkan sendiri sama pembaca ya. Singkatnya sendal gunung bermanfaat banget buat mahasiswa pertanian. Buat paktikum lapangan nendang banget dehh...nyaman digunakan, keren di kaki dan multi fungsi. Cerita tentang sendal gunung, pernah ada selentingan dari ikhwan (lk2) dikampus yang bilang...hei muslimah janganlah sering pakai sendal gunung!
Kitanya kan udah gede kalau masalahnya cuma pantes atau gak pantes, saia lanjut aj...selama ndak melanggar aturan syar'i gpp khan??selama ibu saia ok, keluarga ok, murabbi ok..maka semua jadi okkk.
Waktu itu temen akhwat saia fakultas lain ada yang comment, "ckckk sendalmu itu lho mbk". Maka saya selalu jawabnya dengan mesem2. Ada juga yang comment, "Ketua kepu3an kok pakai sendal gunung si ukh..". Maka jawabanku "I am Agritech student".  Waktu itu, saya berpikir sendal gunung nggak jadi masalah buat kebaikan (dakwah versi kader). Hingga Akhirnya cerita ini terjadi.

Januari 2013...

Dalam majelis pekanan, tiba-tiba guru ngaji saia menyampaikan materi keakhwatan setelah sebelumnya menanyakan bagaimana kabar amanah kami masing2. waktu sesi diskusi, saya nyeletuk pertanyaan "Mbak...kalau pakai sendal gunung tetep bisa shalehah kan??", murabbi saya senyum, sambil jawab ya tetep bisa...tapi kalau ketua keputrian, ya... kurang pantes pakai sendal gunung..ntar sambutan di acara masa' iya pakai sendal gunung, jawabnya ringan.
"Tapi mbak...dulu pas saya jadi ketua keputrian di fakultas, aman2 aj..terus pantes2 aj". Guru ngaji saya jawab...tapi kalau udah di Universitas ndak boleh gitu lagi ya..
Sambil mesem2 benak saya berpikir, "alhamdulillah aku ndak ketua keputrian...lagian kalau iya juga mana mungkin aku mau copot sendal dan museumkan sendal gunung ini".

Februari 2013

Akhirnya......ini bulan aku gak akan lupa. Bulan pertama menginjakkan kaki ke Rohul. Tepatnya salah satu daerah di Rohul yang amazing banget, seperti lokasi iklan2 rokok di tv yang menantang banget. Judulnya mau undangan ke rumah kakak nior bidangku yang walimahan, dengan semngat dan antusias kami berangkat, tetep sama sendal gunungku. Rasanya saya pede aja walimahan pakai sendal gunung...itu tetep keren :)
Waktu lihat medannya sangat menantang aku makin bersyukur pakai si dia...
Tapi disini cerita ibrah bermula, sendal gunungku hilang...ya, hilang di tempat walimahan. Hilang jam 1 malam. Rasanya sedih banget, bukan karena harganya...bukan karena mereknya, bukan karena itu semua. Tapi, karena memorinya...dia udah pernah masuk sawah bareng waktu praktikum Mekanisasi pertanian di Solok, dia udah nemenin menggarap belasan bedengan semasa praktikum, dia juga udah nemenin 2 bulan full waktu KKN. Hiks...kenangannya bukan lainnya.
Akhirnya pulang dengan sendal jepit swallow warna hijau....Hikss.

 Ini tepat 2 minggu sebelum kisah amanah itu datang. Dua minggu setelah hilangnya si Tatam sendal gunung. Diamanahkan di Keputrian lagi, ndak pernah menyangka lagi...tapi itu dia amanah, bukan di minta juga bukan untuk di protes, tapi di jalankan. Ternyata ini ibrah hilangnya sendal gunung.

"Dia hilang diwaktu yang sudah diatur. seandainya dia tidak menghilang, tidak mungkin aku buang...mungkin saja aku akan tetap gunakan dengan label kepu3an. Tapi, kalau itu dilakukan berarti aku menjadi pembangkang, yang tak mau dikekang dan taat anjuran. Jadi keinget sendal gunung, pesan murabbi yang terbayang-bayang waktu dipelantikan".

Akhirnya satu tahun aku ditemani sendal perempuan jazakillah khoir BATA, FLADEO, & SOPHIE...sudah membersamai saya selama setahun ini.Tidak pernah direncanakan membeli sendal gunung kembali di waktu sekarang. Dulu-dulu sudah sangat ingin, bukan uang yang jadi masalah tapi waktu yang sering tidak berkenan. Tapi, sekarang....Aku kembali bersendal gunung seiring dengan amanahku yang menjelang selesai di Keputrian.

"SENDAL GUNUNG, I COME BACK".

9 Februari 2014




2 komentar: