Daftar Blog Saya

Kamis, 05 Juli 2018

Belajar dari yang Tidak Terukur

Hari ini tidak disertai dengan hitung-hitungan uang masuk dan keluar ataupun pencatatan lainnya. Hari ini belajar mengambil ibrah dari diskusi keluarga di sore hari.



Sambil ditemani nasi goreng, kami diskusi banyak hal terkait gaya hidup keluarga baru zaman sekarang. Kemarin sore kami berkeliling kampung motoran sambil melihat peluang. Suami yang tidak pernah pulang kampung merasa happy diajak keliling kampung. "Kampung ini udah maju ya, kebutuhan sudah tersedia semua" , komentarnya.

Saya tidak komentar, cuma angguk-angguk. Setelah itu saya cerita bahwa kampung ini ramai sebab banyak keluarga baru yang menetap disini. Umumnya orangtua membangunkan rumah anak-anaknya didekatnya. Jadi anak cucu kumpul disana. Saya tunjukkan beberapa rumah baru yang cukup mewah, saya bilang kalau itu semua rumah temen temen sd saya atau adek kelas.

Orangnya tidak banyak komentar, tapi berpikir.  Lalu beliau bercerita bagaiman beliau membangun rumahnya sekarang. Bagaimana beliau dilatih bisa cetak batako sendiri, angkut pasir dari sungai. Kalau seharian full ditempat kerja,  malamnya beliau cicil. Katanya paling sedikit 20 batako sehari.  Sedang untuk beberapa pekerjaan lainnya dibantu arahan dari bapak mertua.

Ehh itu cerita kemarin sore...
Hari ini kami membahas itu dari sisi pengeluaran dan kebahagiaan.

"Punya rumah kaya temen temen kamu itu mungkin memudahkan keluarga baru kaya kita dan menghemat pengeluarannya. Tapi gak selalunya kaya gitu nyenengin lho ya ", ujarnya...

Sebab pemberian besar dari orangtua pasca berkeluarga. .bisa jadi sumber masalah tak terduga kedepannya  😊

Sebab bisa jadi orangtua protes tentang pengelolaan aset yang diberikan dikemudian hari....

Hingga kami sepakat...untung itu saat bahagia dikarenakan Nya

Bahagia itu tak hanya wujud pencapaian dan pendapatan 😊

Waallahu a'lam...!

#Day8
#Tantangan10hari
#Gamelevel8
#KuliahBunsayIIP
#RezekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar