Daftar Blog Saya

Kamis, 30 November 2017

Seri Belajar Keluarga : Menikah dan Trend Kekinian

Ini tulisan belajar, mohon jangan di cei-ciein ya ...!
Do'ain boleh insya Allah...*_^

Ba'da ashar sore tadi singgah ke kedai dekat rumah, qodarullah ketemu bapak guru jaman putih-dongker. Tegur sapa..senyum, tanya kabar dan lainnya. Ada yang menarik disana, dan membuat teduh senja yang mendung sore tadi. Bapak guru dan istrinya, boncengan pakai motor belanja berdua ke kedai. Iya diusia senjanya romantisme keluarganya masih seperti dulu, masih seperti pengantin baru kata orang. Hingga menjadi inspirasi untuk menuliskan catatan ini. Semoga Allah limpahkan banyak kebaikan dan keberkahan pada keluarga-keluarga orang shaleh dimana saja.

Begitu menikah ya ??

Satu waktu ada yang bersemangat menuliskan indahnya hidup berkeluarga. Memotivasi teman-teman untuk segera menggenapkan separuh agama. "Baguss....!" pikirku positif, toh masih banyak yang butuh motivasi begitu. Namun tidak sedikit efeknya menjadi negatif dikalangan pemuda.  Iya...bermunculan "PAPER" (Pemuda Baper) dimana-mana. Ada yang menampakkan kebaperannya dengan langsung lewat sosmed, foto maupun perbuatan. Hingga bermunculanlah hari-hari patah hati nasional, internasional, bahkan dunia akhirat.. yang alhamdulillah tidak saya rayakan. Adapula yang terselubung, aksi cari jodoh dengan gaya se iyes-iyesnya .Wajar-wajar ya, setiap apa yang kita kerjakan tentu akan ada respon positif dan negatif. Demikian sudah sunatullahnya ^_^, nahh...nahh tinggal kesiapan pribadinya saja menerima arus "trend menikah" masa kini.

Menikah lalu Bahagia ???

"Cepetan nikah dong....masih sendiri aja, lengkapin bahagia " ! (kasus 1)

"Makanya nikah...biar makin berasa indahnya hidup " ! (cesss 2)

"Cepet nyusul ya...biar genap bahagianya" ! (fine 3)

"Udah mapan..soleh, solehah gini, ditunggu kabar bahagianya ya" ! (done 4)

Heee..dan masih banyak lagi stock motivasi yang menghubung-hubungkan menikah dan bahagia. Luar biasaa ya, Indonesia sekali ramah dan bersemangat dalam memotivasi ^_^. Kalau dicomment begitu..jawabnya "aamiin" saja, insya Allah ampuh dunia akhirat .

Back to case....

Jika dilihat dari kasus di atas ternyata indeks menikah dan bahagia cukup tinggi dikalangan masyarakat kita.Pernyataan di atas ternyata sungguh tidak sesuai dengan data BPS. Berdasarkan data BPS 2017 dari hasil survei, penduduk yang belum menikah memiliki indeks kebahagiaan lebih tinggi dengan indeks (71,53). Sementara penduduk dengan status menikah memiliki indeks kebahagiaan (71,09), penduduk dengan cerai hidup (67,83), penduduk dengan cerai mati (68,37). Semoga Allah karuniakan teman-teman semua keluarga yang bahagia rumah tangganya.

Dari intipan data diatas, barangkali tidak selalunya kita memotivasi teman dengan embel-embel bahagia dalam urusan pernikahan. Lebih baik memotivasi untuk urusan ibadah....jamin lebih ngena kan ya? *_^

Nah...nahh kalau untuk urusan Ibadah, maka menggunakan cara terahsan, bahasa terbijak, do'a terbaik cara tersantun adalah ikhtiar terbaik memotivasi teman, insya Allah.

Hingga tidak bergelimpangan para "PAPER" di jagad raya ini, namun bermunculan generasi "IP-MAN" (Ikatan Pemuda Beriman :D) yang sholih dan sholihah ^_^, dan akhirnya  tidak banyak kakak-kakak yang disantronin dan todongin berbagai kriteria request calon pasangan yang aneh-aneh oleh para adek-adek gagah nan cantik...heee.

"Memupuk keyakinan bahwa Allah sebaik-baik pemilik jagad raya yang berkuasa akan setiap takdirnya"

"Allah is the best planner, then he loves us very much and he loves everyone"

Terus-terus bahagia..
Terus sholeh dan sholehah semua ^_^

Salam hangatt buat para singelillah...salam takzim untuk para ustadz/ah, Married-motiva di jagad raya ......

NB :
This is the article that i write to my challenge "OWOS" by Bunsay class

"OWOS" pekan 1 adalah menulis, istiqamah menulis 1 artikel sehari. Semoga bermanfaat....

#Day1
#Tantangan10hari
#Gamelevel2
#KuliahBunsayIIP
#Melatihkemandirian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar