Daftar Blog Saya

Jumat, 31 Januari 2014

Rumahku Syurgaku

Ini bukan hari ibu
ini juga bukan hari anak...tapi hari ini aku torehkan pena banggaku untuk 3 wanita yang telah menjadi ibu, untuk 3 wanita yang sudah memeriahkan dan membuat warna syukur ini makin lengkap seperti perpaduan pelangi.
Ibu...
kakak...
Terima kasih ya Rabb...aku memang belum menjadi ibu, tapi dari mereka aku makin banyak belajar akan arti seorang ibu, akan hebatnya seorang istri..akan dahsyatnya seorang dai'yah...Y, akan kehebatan peran-peran seorang muslimah. Berebekal dari rumah kita...dari rumah kita peradaban coba kita bangun, dari keluarga kita dakwah itu bermula, dari keluarga kita lingkaran-lingkaran kecil di sana bermula.
Mimpi kita waktu itu hanya satu:
 "Rumah kita bisa jadi sekre, bisa jadi tempat agenda, rumah kita bisa jadi rumah tempat bermulanya kebaikan itu muncul seperti rumahnya sahabat rasul  Arqam bin Abi al Arqam..rumah dimana islam dipelajari oleh generasi penggerak islam ketika zamannya dakwah sembunyi-sembunyi...ahh terasa sekali sulitnya belajar..tapi manis rasa dihati"
ini mimpi kita bersama....yang sedang kita rintis bersama...hari lingkaran2 itu telah meramaikan rumah kita, satu persatu inginnya kita dulu...telah bertemu dengan inginnya Rabb kita.

#Part of Mom....
Ibu itu gelar terkeren dari karir muslimah. Wanita yang punya tempat khusus di hati anak-anaknya. Ibu itu...jadi tempat kita cerita, ibu itu wanita yang ikhlas membersamai bapak. Ibu itu perempuan yang paling panik kalau anaknya sakit...paling risau kalau masakannya belum tersaji pagi-pagi. semuanya indah...semua sisinya menarik, dan semua kisahnya membanggakan.
sudahkah kita jadi anak yang membanggakan???pernakah ini kita tanyakan pada ibu kita?
Aku pernah bertanya pada ibuku...akan perasaannya punya anak seperti saya...?waktu itu ibuku tersenyum malu, sambil berujar..."Alhmadulilah,ya bangga punya anak yang bagus nutup auratnya, inget ibunya"...ibu saya berujar ndak suka lihat anak gadis pakai celana-celana pensil yg sudah dirautin (istilah kerennya).
kalau kita berjauhan dari rumah, yang paling ngangenin itu ibu...yang paling bisa buat semngat itu juga ibu, yang paling buat pingin cepet pulang itu juga kerinduan2 aktivitas kita bersama ibu, mulai dari masak, nyapu, nyuci, ke pasar, atau cuma nemenin beliau nonton acara kesukaannya. Ibu kita insya Allah juara di hati kita. Meski banyak ibu hebat...tapi ibuku yang paling hebat, semua anak akan berpikir demikian.
Ingat Ramadhan lalu, saat ibuku dapat reward dari majelisnya...dari kumpulan halaqah ibu2 se kecamatan. Ternyata waktu itu beliau berhasil punya mutaba'ah yang terbaik...dari ibu-ibu lain. Haru biru inget ibu...waktu anak-anaknya ngucapin selamat dengan malu dia cuma berujar "ndak tau juga kok bisa bu'e...lha wong cuma jalanin ibadah dengan maksimal". Ibu saya memang shalihat, kalau inget istiqamahnya dalam ibadah2 sunnahnya jadi malu kami yang masih muda ini...istiqamah u Qiyamul lailnya, untuk duhanya, u rawatibnya, u tilawahnya, u semangat berinfaknya...juga untuk semngatnya menghapal Al-Qur'an yang meskipun banyak lupanya.
Luapan syukur dan ungkapan cinta yang mendalam untuk engkau sosok bernama ibu...
semoga kelak...kami juga akan jadi sosok2 yang membanggakan untuk cucu2mu, seperti banggaku akan dirimu..akan shalihat dan kasih sayangmu.  

#Part of My Sister

Ummu Hanniya, Ummu Hanisa...
.
Ummu Haniyya : beliau ini seperti murrabbi saya...dan maksa banget ngaku2 jadi murabbi pertama saya. sejak bapak meninggal 6 tahun lalu..persis banget mbk ku ini menggantikan perannya. Dari nya aku mengenal indahnya dunia ini. Dia dai'yah yang hebat, mutaba'ahnya, ide2nya...kerja2nya, tulisannya, prinsipnya. aku menjulukinya mbk kaderisasi...asli tulen orang kaderisasi, sama persis dengan suaminya asli murni kaderisasi. Aku juga menjuluki keluarganya sebagai keluarga Qur'ani. Semenjak menikah beliau ini makin keren, makin asyik di jadikan tempat curhat, makin bagus aja semuanya (kalau baca ntar ke-Ge-er an). Jazakillah khairan katsir ummi besar...semoga sehat lahirannya...sehat juga buat dedek Hanna.

Ummu Hanisa: asli ini mbkku penulis tulen, suaminya juga sama profesinya. Aku juluki keluarga penulis. orangnya bawel banget...hobinya nasehatin. kalau nasehatin asli bikin kita jadi tersangka, dengan bahasa penulisnya yang kental kita jadi nurut mau gak mau. Ehh beliau ini jago masak...almarhum bapak paling seneng dengan masakannya. kalau inget-inget hobi masknya ada cerita lucu darinya. Waktu menjamu keluarga calon suaminya dulu (prose khitbah) beliau nyiapin sendiri, padahal itu hari pentingnya...tapi emang hobi masaknya kebangetan jadi deh dia tetep nimbrung nyetting resepnya. Motto ibu-ibunya yang paling keren itu..."makin produktif dengan label ibu dan istri". hobbi baru ceramahnya kuliah nikah...jadi setiap ngajakin temen akhwat kunjungan kerumahnya dia bakal menggelar ceramah bebas tentang munakahat. Akunya udah bosen, tapi ntah kenapa semua teman yang ku ajak semangat banget ngedengerinnya...sukses buat peran2nya ya mi...;)

Ini wanita hebat di istana kecil kami, dari istana kecil itu kami bangun istana megah di syurga-Nya...insya Allah.
Ibrah mengajarkan kita akan banyak kebaikan yang belum tersampaikan...semangat berbagi semangat mengajarkan dan semngat menuntut ilmu.

Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”.
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar