Happy Graduation..my dear friend, sist and Bro.
Ini catatan menghadiri wisuda pekan ini. Ini sepertinya wisuda terajin yang pernah saya hadiri, tiap harinya ada yang mau diucapin selamat. Selama berkuliah baru 2 kali periode wisuda yang dihadiri..Oktober lalu menyempatkan hadir diwisuda sahabat 4 tahunku dan wisuda bulan ini wisudanya sahabat2 amanahku. Bukannya tidak mau hadir, tapi wisuda-wisuda sebelumnya ada saja kendala mulai jadwal praktikum, kuliah, ngelab dll dan akhirnya wisuda kali ini aku bisa berpartisipasi.
Jujur saja kalau ditanya sebenarnya aku kurang suka dengan prosesi seperti ini. Rame banget, jalan macet, acara nyanyi-nyanyinya banyak banget. Ini tidak bersahabat denganku yang memang dari orok juga sudah fals suaranya. Ada sesuatu yang membuatku semakin tidak nyaman dan sempat membuatku bengong-bengong diparkiran dihari pertama aku menghadiri wisuda sahabatku. Sambil tetap terheran-heran melihat makhluk2 aneh berseliweran.
Yupp...mataku risih, banyak sekali nyi pelet di sini...makeup tebal seolah menjadikan para wisudawati menjadi lebih cantik ungkap mereka. Semua lokasi tumpah ruah dengan makhluk serupa...kepalaku pusing melihatnya. Padahal dengan makeup tebal itu aku menjadi takut, sebenarnya mereka jauh lebih cantik saat tampil seperti waktu kuliah.
Akhwat juga banyak tak kukenali lagi...wahhh miris sekali melihatnya. Alasannya macam-macam, ada yang paksaan orangtua, ada yang memang ingin beda dan ada juga yang karena temen-temen. Finally...sebenernya ini juga indikasi dari pemahaman tarbiyah kita selama ini. Kalaulah orangtua bisa saja karena kurangnya usaha kita mengenalkan adab-adab syar'i dalam hal ini, kalau karena ingin tampil beda ini rasanya sangat mengganjal...bukankah Allah sudah karuniakan kita otak yang cukup cerdas bahwa sebenarnya yang dituntut beda dan lebih baik tiap harinya itu persembahan akhlak dan ketakwaan kita kepada-Nya. Sedang untuk yang masih kebawa ikut-ikutan teman barangkali kita lupa dengan prinsip menyebarkan kebaikan, kita boleh berbaur asal tidak melebur...hmmmm.
Jadi keinget 4 tahun lalu. Ini kisah wisudanya kakak pondokanku yang cantik dan sangat sholihat. Aku memanggilnya kak De. Di hari wisudanya aku dibuat mesem-mesem dan salut untuk beliau. Jam 7 pagi waktu beres-beres kamar kak De pamitan mau berangkat wisuda. Kakak cantik ini keluar seperti mau agenda kampus biasa aja. Tampilannya ini tidak pernah aku lupakan...atasan batik hijau, dengan rok gucci hijau lumut dan jilbab senada beliau berangkat ke acara wisuda.
"Kak De...gini aja?"....tanyaku waktu itu.
"Iya dk...biar nyaman, sambil senyum dengan lesung pipinya.
"Kak tapi jangan pakai Eigernya yahh"...pakai sendal yang kita beli kemarin, ucapku mengingatkan sendal yang akan dikenakannya.
Sambil mesem-mesem kak De berseru..."Ohh iya hampir kakak lupa. Sipp...tapi kakak gak jamin bakal bertahan..heee.
Kak de emang sederhana, menurutku makin cantik dengan itu. Sejak beli sendal beliau sudah mengatakan ini mungkin yang pertama dan terakhir dipakainya.Saat itu aku hanya berpikir sayang banget, padahal cuma sendal perempuan biasa bukan sendal tinggi. Tapi aku tahu sekarang nyaman itu lebih bertahan dan utama untuk penampilan.
Gunakan sesuatu yang nyaman...
Gunakan jangan berlebihan...
Gunakan dalam rangka kebaikan...
Karena keren itu tak mesti sama dengan kebanyakan...
#Ada utet sahabatku yang tetep cantik saat wisudanya........yang terlanjur insya Allah menemukan ibrah dan yang belum bisa diantisipasi.
Akhwat Ar-Royyan_09_Bersama mengispirasi.
Muslimah mewarnai dunia...ingat jargon ini ^_*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar